Changeling
Film Amerika bergenre drama keluaran tahun 2008 ini berjudul Changeling. Sutradara Clint Eastwood membuatnya berdasarkan kisah nyata yang terjadi pada tahun 1928 di Los Angeles. Kisah tentang perjuangan seorang ibu untuk menemukan anaknya yang hilang. Peristiwa kehilangan anak yang juga dialami keluarga lain, hingga mengarah pada terbukanya kasus penculikan dan pembunuhan anak di "Wineville Chicken Coop" Los Angeles. J. Michael Straczynski menyusun 95% naskah Changeling setelah mengadakan pengamatan mendalam terhadap 6,000 dokumentasi tentang kasus tersebut. Pemilihan karakter dan karakterisasi film ini pun disesuaikan dengan tokoh-tokoh nyata dalam kasusnya yang sesungguhnya.
Changeling mengeksplorasi tema humanisme seperti diskriminasi terhadap hak perempuan, korupsi politik, kejahatan pada anak, dam reaksi terhadap tindak kekerasan. Karya bagus tersebut dipertunjukkan kali pertama dalam the 61st Cannes Film Festival 20 Mei 2008.
Dikisahkan pada tahun 1928 di Los Angeles, seorang ibu bernama Christine Collins yang diperankan oleh Angelina Jolie kehilangan anaknya, Walter (Griffith) sepulang kerja. Dalam suasana panik, ia laporkan kejadian tersebut di LAPD (Los Angeles Police department). Tak henti-hentinya ia berjuang menemukan anaknya kembali, hingga beberapa bulan kemudian kepolisian LA menemukan dan mengembalikan seorang anak yang diklaim sebagai "Walter" (Conti). Atas desakan polisi, Christine membawa anak tersebut kerumahnya. Namun ia tak tinggal diam. Kuatnya perasaan Christine bahwa ia bukanlah Walter membuat ia mengumpulkan bukti berupa tinggi badan dan pengakuan guru Walter mengenai sikap anak tersebut. Dari bukti tersebut, orang tua tunggal ini mengadakan konferensi pers yang menyebabkannya dijebloskan ke dalam rumah sakit jiwa oleh kepolisian.
Selama Christine berada di RSJ, seorang detektif, Ybarra (Kelly) pergi sebuah lahan pertanian di Wineville, Riverside County, untuk menangkap seorang imigran gelap Sanford Clark berumur 15 tahun. Penangkapan ini berbuah titik terang akan banyaknya aksi penculikan anak di Los Angeles. Melalui pengakuan si remaja tersebut didapat keterangan bahwa ia dipaksa pamannya, Gordon Northcott (Harner) untuk membantunya menculik dan membunuh sekitar 20 anak. Walter dicurigai menjadi salah satu diantaranya berdasarkan foto-foto sejumlah anak hilang. Setelah kabar tentang itu dirilis di media massa sekaligus menjadi bukti bahwa anak yang dipertemukan dengan Christine bukanlah Walter, tekanan masyarakat terhadap kinerja polisi semakin meningkat. Puncaknya Jones and Davis sebagai kepala polisi dicopot jabatannya.
Northcott ditangkap, diadili, di vonis bersalah, dan dihukum gantung oleh pengadilan. Eksekusi Northcott disaksikan oleh para orang tua yang anaknya terbunuh termasuk Christine. Beberapa tahun berlalu, hingga pada 1935, David Clay seorang anak yang disangka ikut terbunuh ditemukan hidup. Clay menuturkan ia dan beberapa anak termasuk Walter melarikan diri dari sekapan Northcott, meski setelah itu ia tak tahu bagaimana nasib Walter. Namun cerita Clay menumbuhkan harapan Christine akan keberadaan anaknya.
Cerita dalam film ini terinspirasi oleh kisah nyata yang terjadi tepatnya tahun 1926 ketika Gordon Stewart Northcott mengambil keponakannya, Sanford Clark, dari sebuah asrama di Kanada. Clark mendapat pelecehan seksual dari pamannya hingga Clark ditangkap polisi pada September 1928 dan mengakui adanya penculikan, penganiayaan, dan pembunuhan terhadap sejumlah anak oleh Northcott dan ibunya, Sarah Louise Northcott. Namun, polisi hanya berhasil menemukan kerangka-kerangka manusia yang ditimbun di sekitar lahan pertanian. Christine Collins benar-benar ibu dari salah satu anak korban penculikan dan penganiayaan tersebut.
Beberapa tahun sebelum menulis kisah Changeling, J. Michael Straczynski, seorang penulis skenario dan jurnalis, dihubungi sebuah sumber di Los Angeles City Hall tentang keberadaan arsip kriminal yang akan dibakar. Setelah mendalami arsip tersebut, ia melakukan penelitian mendalam hingga menghasilkan naskah The Strange Case of Christine Collins. Juni 2006, Universal Studios dan Howard's Imagine Entertainment membeli naskah tersebut untuk diadaptasi dalam betuk film.
Pemilihan lokasi dilakukan berdasarkan seting waktu terjadinya peristiwa, maka James J. Murakami memilih beberapa gedung lama di LA sebagai tempat pengambilan gambar termasuk wilayah suburban di San Dimas, San Bernardino dan Pasadena yang dianggap dapat menggambarkan situasi LA tahun 1920an.
Penyesuaian kostum tak luput dari perhatian. Deborah Hopper (penanggungjawab kostum) bekerja keras menyediakan sekitar 1.000 kostum bercorak tahun 1920an untuk para pemain. Tentu saja ini bukan pekerjaan mudah karena rentang waktu yang panjang dan perkembangan dunia mode yang pesat. Gaya busana wanita pada masa itu adalah blus bercorak garis besar hitam, topi lebar klasik, jas bulu, dan sarung tangan kulit dan rajut. Untuk menyempurnakan penampilan, Hopper bahkan telah berkonsultasi dengan sejarawan. Wow, totalitas sinematografi Amerika.
Kelemahan hak wanita menjadi salah satu tema yang diangkat dalam Changeling. Upaya Christine mendapatkan haknya banyak terganjal oleh dominasi pria, dalam hal ini kepolisian LA. Wanita juga diposisikan sebagai pihak yang tidak dipercaya kesaksiannya. Namun, kritikus film, Prairie Miller menganggap Cangeling sebagai film bertema feminisme. Korupsi dalam hirarki politik menjadi tema lain. Krisis kepercayaan masyarakat terhadap pejabat kepolisian dan ketidak mampuan pihak kepolisian itu sendiri mengatasi berbagai persoalan kriminal nampak begitu jelas. Sedangkan kekerasan terhadap anak menjadi tema sentral. Pola asuh dan komunikasi orang tua dan anak rupanya ingin pula ditujukan sebagai pesan moral.
Beberapa kritikus film memberikan apresiasi terhadap akting Jolie yang maksimal. Emosi dan semangat perjuangannya mampu ditunjukkan dengan baik.
Kemasan Changeling yang sarat pesan moral dan cukup dramatis membuatnya dinominasikan sebagai 1 dari 10 film terbaik 2008 oleh the National Board of Review of Motion Pictures. Tak hanya itu, karya hebat ini juga dinominasikan meraih penghargaan dalam 81st Academy Awards sebagai Best Actress (Angelina Jolie), Best Art Direction (James Murakami dan Gary Fettis), dan Best Cinematography (Tom Stern), 2008 African American Film Critics Association Awards sebagai Best Actress (Angelina Jolie), 2008 Art Directors Guild Awards sebagai Excellence in Production Design – Period Film (James Murakami), dan memenangkan penghargaan Best Film About Women dalam 2008 Women Film Critics' Circle Awards, serta beberapa penghargaan bergenngsi lain.
0 komentar:
Posting Komentar