Tampilkan postingan dengan label Kutipan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kutipan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 06 September 2009

Novel 'Larasati' Karya Pramoedya AT

….memang aku hanya seorang pelacur, tuan kolonel. Tapi aku masih berhak mempunyai kehormatan. Karena, aku tidak pernah menjual warisan nenek moyang pada orang asing.

…perjuangan selamanya mengalami kalah dan menang, silih berganti. Kalau kau menang, bersiaplah untuk kalah, dan kalau kau kalah, terimalah kekalahan dengan hati besar, dan rebutlah kemenangan.

Kalau mati, dengan berani; kalau hidup dengan berani. Kalau keberanian tidak ada, itulah sebabnya setiap bangsa asing bisa jajah kita.



Aku juga berjuang dengan caraku sendiri.
Dan, katanya dalam hati, aku adalah penjelmaan dari dosa ini sendiri.
Larasati berpikir, mulai kita jadi binatang di bumi kelahiran sendiri.
Kau tidak tahu politik! Otakmu yang sederhana itu sudah diaduk politik!
Rupa-rupanya di atas bumi penjajahan ini setiap orang hidup atas dasar hancur-menghancurkan. Dan siapa tidak dihancurkan di bumi penjajahan ini?
Kotor? Tiba-tiba ia memberontak pada dirinya sendiri. Biar aku kotor, perjuangan tidak aku kotorirevolusi pun tidak! Negara pun tidak! Rakyat apa lagi! Yang aku kotori diriku sendiri, bukan orang lain. Orang lain takkan rugi karenanya.
Kau Cuma bisa menduga-duga apa yang bakal datang. Yang kau duga-duga pasti tidak terduga. Kalau mesti terjadi sesuatu, hadapi dengan berani.
Mereka berjabatan tangan, seperti gunung berjabat dengan samudra. Mereka hanya dua gumpal daging kecil, tapi jiwanya lebih besar daripada gunung, lebih luas dari laut, karena mereka ikut melahirkan sesuatu yang nenek moyangnya dan bangsa-bangsa lain tidak atau belum melahirkannya: kemerdekaan.

Read more...

Rabu, 29 Juli 2009

Serpihan Pesan di 'Rumah Kaca' nya Pramoedya

Kita semua harus menerima kenyataan. Tapi menerima kenyataan saja adalah pekerjaan manusia yang tak mampu lagi berkembang karena manusia juga bisa membuat kenyataan-kenyataan baru. Kalau tak ada orang mau membikin kenyataan baru, maka kemajuan sebagai kata dan makna sepatutnya dihapuskan dari kamus umat manusia



Sejak zaman nabi, tak ada manusia yang bisa terbebas dari kekuasaan sesamanya, kecuali mereka yang tersisihkan karena gila
Siapa saja yang berhasil dalam usahanya adalah seorang guru yang menambahi ilmu dan pengetahuan umat manusia

Read more...

Selasa, 21 Juli 2009

Supernova 'Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh'

Kita semua terlahir dengan membawa tanda tanya agung.....Tanda tanya yang sama menggantungi setiap atom di semesta ini, bukan eksklusif milik manusia saja. Hanya ekspresinya yang berbedaa-beda. Perubahan cuaca, gempa bumi, kemunculan spesies baru di dunia flora dan fauna..sampai matahari yang terbit dan tenggelam. Mereka semua digulirkan oleh satu tanda tanya yang sama. Kemanapun kita berpaling, sejauh apa pun kita berlari, kita akan selalu bertemu dengannya...tanda tanya tentang dirinya sendiri

Mati dan hidup tak lebih dari sekedar gerbang pengalaman. Kita memilih mengalami keduanya dari detik pertama kita jadi embrio. Yang penting bukan dua ujung itu, tapi proses di tengahnya



Keteraturan mau tak mau harus berkaca, agar menemukan bahwa dirinya ternyata berasal dari sebuah maha ketidakteraturan.

Tidak ada awal dan akhir. Tidak ada sebab dan akibat. Tidak ada ruang dan waktu. Yang ada hanyalah ADA. Terus bergerak, berekspansi, berevolusi. Sia-sialah orang yang berusaha menjadi batu di arus ini, yang menginginkan kepastian ataupun ramalan masa depan, karena sesungguhnya justru dalam ketidakpastian manusia dapat berjaya, menggunakan potensinya untuk berkreasi

Puteri,
Kembalilah ke puri ini.
Satu semesta mungil yang mampu melumat bumi
Kalau aku mau membentangkannya
Inilah nirwana yang mampu menampung perasaan kita
Bumi punya langit sebagai jendela terhadap galaksi maha luas yang berjaya dalam misteri
Jendelaku adalah carik-carik kertas berisi daftar pertanyaan tentang dunia
Yang tak akan habis dimengerti
Bumi menggetarkan nyali dengan palung-palung dalam
Aku pun cuma punya beberapa piringan hitam-
Laut pribadiku yang didalamnya selalu ada kamu, dan kamu lagi
Samudra kata terbelit musik dan diudarai kenangan
Di dalamnya aku bisa berenang selama ikan
Bumi adalah hampara sebuah kumparan besar yang melingkarkan semua makhluk dalam kefanaanya
Melingkarkan engkau dan aku

Love shall set you free

Read more...

Supernova 'Akar'

Hidup ini relatif, apa yang kamu pikir salah di sini bisa jadi sahih di tempat lain

Tidak ada gunanya kabur demi mengulur-ngulur masa depan. Karena tidak ada masa depan.. semua sedang terjadi



Jangan takut. Jangan menyerah. Hidup ini sesungguhnya indah

Hidup ini ibarat memancing di Kali Ciliwung. Kamu tidak pernah tahu apa yang akan kamu dapat: ikan, impun, sandal jepit, taik, bangkai, dan benda-benda ajaib lain yang tak terbayangkan. Dan nggak perlu dibayangkan.

Kita memang tidak pernah tahu apa yang dirindukan sampai sesuatu itu tiba di depan mata. Kita tidak pernah menyadari ketidaklengkapan hingga bersua dengan kepingan diri yang tersesat dalam ruang dan waktu

Art carries out nature’s unrealized ends

Berhenti mencari, maka kamu akan menemukan

Read more...

Sepenggal Kata dari Beberapa Teman Terbaik..

Tidak ada seorang pun dapat kembali ke masa lalu untuk membuat suatu awal yang baru. Namun, setiap orang dapat memulai saat ini untuk membuat suatu akhir yang baru (Seorang kawan dekat)

Masa depan tercipta karena rasa takut. Ketika rasa takut tak ada, tak perlu lagi ada masa depan. Manusia menentukan, Tuhan mengusahakan (Gus Faoz)



Keburukan yang membuat kita lebih baik adalah sebuah kebaikan (seorang kawan dekat)

Orang besar yang sedang menjalani hal besar pasti ditantang dengan sesuatu yang besar (seorang kawan dekat)

3 hal di dunia ini yang tak pernah kembali; waktu, perkataan, kehidupan
3 hal dalam kehidupan jangan sampai hilang; kehormatan, harapan, kejujuran
3 hal yang paling berharga dalam kehidupan; kepercayaan, cinta, persahabatan (someone)

Read more...

NOVEL BEYOND ILLUSION KARYA DUONG THU HUONG

“…kita tidak sungguh-sungguh memikirkan masalah sampai tuntas. Kita mencangkuli satu lahan pertanian, lalu meninggalkannya untuk menggarap lahan lain, bahkan sebelum sempat menebar benih. Kita tidak mampu berpikir mendalam, mengakar…” Nguyen

“…jadilah kita orang-orang dangkal, superficial, impulsive. Setiap masyarakat memang punya kekuatan dan kelemahan sendiri. Tapi hanya bangsa yang berani mengakui kelemahan dan kegegalannya sendiri adalah bangsa besar. Maut berawal ketika rasa puas diri mulai timbul. Persis seperti halnya seorang pengarang yang menganggap karya-karyanya sudah mencapai puncak seni. Sebuah bangsa yang hanya tahu hidup berpuas diri dengan apa yang sudah dicapai dan tidak berbuat apa-apa lagi, tinggal menunggu kehancuran..” Nguyen



Begitulah cinta. Cinta memberikan aura misteri pada sang kekasih, pesona dan keharuan yang akarnya hanya dapat ditemukan dalam baying-bayang piker dan rasa. Dan cinta meruntunkan pemertanyaan tak putus-putusnya, daya tariknya tak bisa ditolak, misterinya tiada waras..” Linh

Debu apa kiranya telah dititiskan dalam diri ini, hingga suatu hari nanti kepadaku debu’ku mesti kembali? Lan

Dan langit menyaputkan mega
Hujan mengaburkan jua
Bayang-bayang kekasih tercinta

Bayang-bayang kekasih tersayang
Pelahan menghilang dihujan

”..aku sudah datang lebih dari satu kali sejak kalian disini. Memang benar: Aku masih mencintai kamu. Tetapi orang harus mengenali batas-batas dirinya. Seandainya aku tidak belajar hidup dengan pikiran dan kepedihan akan kehilangan kamu, bagaimana aku mampu bertahan? Kau menganggapku orang kudus, sesuci yang bisa kau angankan tentang orang suci. Tapi waktu kau melihatku dalam cahaya siang benderang, melihat bahwa orang kudusmu tak lebih dari sebungkah tanah liat kering dioles cat, kau campakkan itu kejalan tanpa kau pernah melirik lagi kebelakang. Tetapi aku bukan orang suci yang terbikin dari semen, aku laku-laki yang harus menjalani kenyataan hidup seorang laki-laki..” Nguyen

“… saat-saat kelemahan, kepengecutan, kehilafan, itu terjadi pada setiap orang. Yang penting ialah mengetahui mengapa kita terperosok kesitu, melihat kalau-kalau kita bisa memaafkan.” Nguyen

Read more...

Tentang Blog ini

Blog ini lahir karena motivasi penulis untuk mengabadikan beragam dokumentasi pribadi, baik berupa tulisan maupun gambar. Pengalaman pendidikan penulis di bidang bahasa dan budaya memberikan warna tersendiri dalam pemilihan tema, koleksi tautan, dan topikalisasi tulisan. Selamat Membaca dan Turut Memberi Warna

  © Blogger template Starry by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP